Apa Yang disebut Warna Tersier Dan Contoh-contoh Warna Tersier

Warna tersier atau tertiary color adalah warna-warna yang dihasilkan dari campuran antara dua warna primer dan warna sekunder yang berdekatan di dalam roda warna. Warna-warna ini terletak di antara warna primer dan sekunder, dan seringkali dianggap sebagai warna netral. Ada enam warna tersier dalam roda warna, yaitu kuning-hijau, kuning-oranye, merah-oranye, merah-ungu, biru-ungu, dan biru-hijau.

Campuran warna tersier dapat menciptakan palet warna yang menarik dan seringkali digunakan dalam seni dan desain. Karena warna tersier memiliki intensitas yang lebih rendah daripada warna primer dan sekunder, mereka dapat membantu menciptakan efek yang lebih lembut dan halus pada karya seni atau desain.

Selain itu, warna tersier dapat membantu menciptakan kedalaman dalam sebuah karya seni atau desain. Kombinasi warna primer dan sekunder dapat terasa datar dan kurang menarik, tetapi dengan menambahkan warna tersier, dapat menciptakan dimensi tambahan dan membawa karya seni atau desain ke level yang lebih tinggi.

 

cara membuat warna tersier dan contoh-contoh warna tersier

 

Warna tersier juga dapat digunakan untuk menentukan mood atau suasana dalam karya seni atau desain. Misalnya, campuran merah-ungu dapat menciptakan suasana yang dramatis dan misterius, sementara campuran kuning-hijau dapat memberikan kesan yang segar dan alami.

Warna-warna Tersier Dalam Roda Warna 

Ada enam warna tersier dalam roda warna, yaitu kuning-hijau, kuning-oranye, merah-oranye, merah-ungu, biru-ungu, dan biru-hijau. Berikut adalah contoh-contoh warna tersier tersebut:

  1. Kuning-hijau: merupakan campuran antara kuning dan hijau. Contoh warna tersier ini adalah chartreuse, lime green, dan olive.

  2. Kuning-oranye: merupakan campuran antara kuning dan oranye. Contoh warna tersier ini adalah amber, gold, dan peach.

  3. Merah-oranye: merupakan campuran antara merah dan oranye. Contoh warna tersier ini adalah vermillion, tomato, dan coral.

  4. Merah-ungu: merupakan campuran antara merah dan ungu. Contoh warna tersier ini adalah magenta, fuchsia, dan maroon.

  5. Biru-ungu: merupakan campuran antara biru dan ungu. Contoh warna tersier ini adalah lavender, periwinkle, dan mauve.

  6. Biru-hijau: merupakan campuran antara biru dan hijau. Contoh warna tersier ini adalah teal, turquoise, dan aquamarine.

Dalam penggunaan warna tersier, sangat penting untuk memperhatikan proporsi campuran warna dan pemilihan warna yang tepat. Kombinasi yang salah dapat menciptakan efek yang tidak diinginkan dan merusak keseluruhan tampilan karya seni atau desain. 

Oleh karena itu, sangat penting untuk menguasai penggunaan warna tersier dengan baik sebelum menggunakannya dalam karya seni atau desain.

Dhira

Hi,

Posting Komentar

To Top